Apri Sujadi Resmikan Fasilitas Penetasan Telur Ayam Milik PT Japfa Comfeed di Teluk Bintan
Bintan, KANALSUMATERA.com - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk melalui anak perusahaannya PT Indojaya Agrinusa melakukan ekspansi bisnis fasilitas penetasan telur ayam (hatchery) diatas lahan 38.000 meter persegi di Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan, Bintan, Kepulauan Riau.
Fasilitas penetasan telur ayam dengan nilai investasi Rp 50 miliar itu diresmikan, Kamis (22/8/2019). Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya prasasti oleh Bupati Bintan, Apri Sujadi dan Wakil Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Budi Hendarto.
Kemudian juga disaksikan Head of Feed Operation Unit Medan dan Padang PT Indojaya Agrinusa, Anwar Tandiono, Deputy COO Poultry Division PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Antonius Harwanto, Presiden Komisaris PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Syamsir Siregar serta OPD Provinsi Kepri dan Bintan.
Head of Feed Operation Unit Medan dan Padang PT Indojaya Agrinusa, Anwar Tandiono mengatakan, perusahaannya memilih Kabupaten Bintan untuk mengembangkan bisnis dikarenakan lokasi daerah ini sangat strategis.
“Kami memilih daerah ini untuk investasi karena ingin ikut serta membangun daerah sekaligus juga meningkatkan produktifitas peternak di sini,” ujar Anwar.
Sebelumnya, perusahaannya mendatangkan ayam dari Medan dan Pekanbaru. Ternyata butuh waktu dan ada efek terhadap kualitas ayam karena jaraknya jauh. Akhirnya Bintan jadi solusinya sehingga perusahaannya mendirikan fasilitas penetasan telur ayam di Kecamatan Teluk Bintan.
Perusahaannya juga merangkul para peternak lokal di Kepri. Kemudian juga memberikan pendampingan kepada mitra-mitra peternak agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Nantinya Day Old Chiken (DOC) broiler yang dihasilkan didistribusikan kepada peternak yang ada di Batam, Tanjungpinang, Tanjungbatu, Dabo Singkep, dan Natuna.
“Kehadiran kami juga mendukung program dari Pemerintah Pusat yaitu mengentas kemiskinan. Maka hadirnya Hatchery di Teluk Bintan ini menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Bahkan 80 persen lebih tenaga kerja yang ada di Hatchery ini adalah masyarakat tempatan,” jelasnya.
Bupati Bintan, Apri Sujadi menyaksikan Wakil Dirut PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Budi Hendarto memotong tumpeng (Foto:Batamnews)
Selain mempekerjakan masyarakat tempatan dan bermitra dengan peternak-peternak di Kepri, PT Indojaya Agrinusa juga ingin mengembangkan produktifitas dan teknologi budidaya bersama-sama masyarakat dan peternak. Kemudian juga bersama-sama meningkatkan protein hewani yang baik, berkualitas serta bisa bersaing.
Investasi yang dilakukan perusahannya tidak hanya menghadirkan fasilitas ini saja. Tetapi juga lainnya, namun itu semua butuh dukungan dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakatnya.
“Sesuai moto kami tumbuh berkembang menuju kesejahteraan bersama. Jadi kami juga butuh swadaya dari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan di bidang budidaya ayam broiler daging ayam,” katanya.
Deputy COO Poultry Division PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Antonius Harwanto mengatakan, perusahaan ini memiliki misi untuk hadir dan berpartisipasi di seluruh daerah. Namun akan selalu patuh terhadap aturan yang berlaku di setiap daerah.
“Kami ada dimana-mana. Maksudnya perusahaan kami sangat banyak sehingga kami bertekat akan selalu bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat. Kami juga akan ikut serta membangun dan mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Presiden Komisaris PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Syamsir Siregar menambahkan bahwa PT Japfa ini menggeluti usaha diberbagai bidang mulai dari peternakan ayam, sapi, perikanan, udang, belut. Lalu, pakan ternak serta vaksin hewan.
“Jumlah karyawan kita sudah 20 juta orang dan karyawan offshorsing 6 juta orang,” ujarnya.
Bisnis terbesar yang dikelola PT Japfa di Indonesia berada di Blitar dan Malang. Kemudian juga mengembangkan usaha di luar negeri seperti di India, Vietnam, Myanmar dan China. Tahun depan, perusahaannya juga akan mengembangkan bidang usaha lainnya di Bintan. Saat ini sedang mencari lokasi yang tepat untuk usaha tersebut.
“Kalau investor China banyak datang kesini, kita juga datang ke China untuk investasi. Namun di China hanya diperbolehkan di satu daerah saja sedangkan di Indonesia boleh buka dimana-mana,” ucapnya.
Bupati Apresiasi PT Japfa Pilih Bintan Sebagai Lokasi Investasi
Bupati Bintan, Apri Sujadi bersama Pimpinan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan FKPD Bintan menekan tombol dimulainya pengoperasian Hatchery Teluk Bintan (Foto:Batamnews)
Bupati Bintan, Apri Sujadi mengapresiasi PT Japfa melalui anak perusahaannya PT Indojaya Agrinusa telah memilih Kabupaten Bintan sebagai lokasi untuk mengembangkan sayap usahanya.
“Kami bangga karena PT Japfa sangat serius membuka usaha. Karena mulai dibangun 2018 dan sudah diresmikan tahun ini. Bahkan perusahaan ini akan kembangkan usaha lainnya di Bintan,” katanya.
Pulau Bintan, kata Apri terdiri dari Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang. Jumlah penduduknya mencapai 400 ribu jiwa lebih. Namun konsumsi daging ayam maupun telur ayam melebihi dari jumlah penduduk, sebab setiap tahunnya wisatawan mancanegara dan lokal yang datang kesini lebih dari 1,5 juta orang.
“Jadi, konsumen daging ayam tidak hanya semata dihitung dari jumlah penduduk di Pulau Bintan. Melainkan wisatawan mancanegara dan lokal yang datang kesini sebab mereka juga suka konsumsi daging dan telur ayam,” jelasnya.
Strategisnya posisi geografis Kabupaten Bintan tidak hanya dilirik oleh investor yang ingin mengembangkan usahanya di bidang pariwisata saja. Tetapi juga banyak yang berinvestasi di bidang industri.
Seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Galang Batang seluas 2800 hektare yang disahkan oleh Pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). KEK yang dikelola PT BAI itu memiliki investasi sebesar Rp 37 triliun.
Bahkan di 2019, PT BAI merupakan perusahaan yang investasinya terbesar ke tiga di Indonesia. Untuk triwulan pertama, sudah terealisasi sebesar Rp 3 triliun mereka sudah proses pembangunan.
Kemudian, pembangunan infrastruktur Bandara Busung yang dilakukan oleh pihak swasta yaitu Salim Group. Ditambah lagi akan ada pembangunan Jembatan Batam-Bintan.
“Memang saat ini 60 persen PAD Bintan bersumber dari sektor pariwisata. Namun kedepannya dengan menggeliat sektor industri PAD Bintan akan bertambah besar lagi,” sebutnya.
Tentunya semua ini akan berdampak pada sektor-sektor lainnya. Maka Pemkab Bintan akan terus mendukung dan mendorong investasi apapun di Bintan sehingga berimbas kepada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk keamanan di Bintan dipastikan terjamin. Sehingga wisatawan yang datang ke sini merasa aman dan nyaman. Begitu juga dengan pelaku usaha di bidang industri akan diberikan pelayanan khusus seperti keamanan dan regulasi.
“Kami yakin semuanya bekerja profesional. Jadi kami dukung penuh investasi apapun disini,” tutupnya.