Pj. Bupati Kampar Harap Generasi Muda Paham Kebutuhan Gizi

KANALSUMATERA.com - Kampar - Pj.Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.MM menghadiri acara pencanangan dukungan Kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi Pondok Pesantren Mualimin Bangkinang Kota.(26/10)
Dalam hal ini turut hadir di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Dr. Zulhendra Das’at, Kepala Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah Makmur.S.Hi, Kepala Madrasa Aliyah Martinus.MA, Kepala Puskesmas Bangkinang Kota Dr.Yudi Susanto.M.Km dan Seluruh Majelis Guru Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah Bangkinang Kota.
Dalam hal ini Pj Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.MM menyampaikan anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. riskesdas 2018 menunjukan bahwa anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,84 dan usia 15-24 tahun sebesar 3240. hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di indonesia menderita anemia.
"Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (ttd), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil. melihat masih rendahnya kepatuhan konsumsi ttd pada remaja putri, unicef menginisiasi kegiatan aksi bergizi yang mulai dilaksanakan tahun 2018 di kabupaten klaten dan kabupaten lombok barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi,"kata Kamsol.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan tiga intervensi utama. Sebut dia, Pertama, sarapan dan minum ttd bersama di sekolah/madrasah sederajat setiap minggu sekali sebagai satu kesatuan kegiatan.
Baca: Tahun Ini Target Pajak Bapenda Pekanbaru Sebesar Rp792 Miliar
Kedua, edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik,
Ketiga, komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.
"Program aksi bergizi diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah dan madrasah sehat melalui Trias UKS/M, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. berdasarkan evaluasi program aksi bergizi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) pada remaja yang dilakukan di 30 sekolah di klaten dan 30 sekolah di lombok barat (540 siswa), didapatkan hasil peningkatan pengetahuan mengenai gizi sebelum dan sesudah intervensi,"lanjut kamsol.
Kemudian, peningkatan proporsi semua remaja memiliki sikap positif terhadap ttd dan rematri yg mengkonsumsi ttd setiap minggu.
Selanjutnya, peningkatan remaja yg melakukan aktivitas fisik 60 menit/hari dan mengonsumsi buah dan sayur setelah dilakukan intervensi.
Baca: Perbaikan Lima Ruas Jalan di Pekanbaru Dibantu Pemprov Riau
serta proporsi remaja putri yang mengonsumsi ttd mingguan 12 kali lebih mungkin naik setelah intervensi, sejalan dengan rangkaian kegiatan gerakan tersebut, dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda dan hari kesehatan nasional ke-58. kementerian kesehatan bermaksud mengadakan gerakan nasional aksi bergizi melalui kampanye aksi bergizi.
kegiatan ini melibatkan lintas sektor ditingkat pusat dan daerah serta seluruh warga sekolah, khususnya remaja putri sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.
Diketahui kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan aksi bergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukung pencegahan stunting secara nasional.**