BMKG Benarkan Gempa lebih Dahsyat dari Turki Ancam Mentawai dan Sumbar

KANALSUMATERA.com - Sumbar - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih menyimpan potensi gempa bumi dan tsunami dahsyat. Dikarenakan letak pantai di bagian barat yang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi megathrust, menurut para pakar ahli memiliki potensi magnitudo cukup besar.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan potensi gempa di Sumbar, bahwa potensi akibat megathrust Mentawai sangat besar dan berpotensi tsunami.
"Megathrust memang ada potensi terjadinya gempa yang besar, dan kemungkinan berpotensi tsunami," ungkap Deputi Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Suko Prayitno Adi, usai Rapat Koordinasi Forum Perangkat Daerah Bidang Penanggulangan Bencana Provinsi Sumbar pada Kamis (09/03/23).
Suko memperkirakan, kekuatan gempa megathrust Mentawai ini mencapai 8,9 skala richter, dan sangat memungkinkan terjadinya tsunami. Ia juga tidak dapat memastikan kapan bencana alam gempa Megathrust Mentawai itu akan terjadi.
"Potensi yang ditimbulkan megathrust Mentawai ini mirip gempa dahsyat yang terjadi di Turki beberapa waktu lalu. Hal ini dikarenakan di daratan wilayah Sumbar juga memiliki potensi besar, dan sesarnya saling berkaitan atau berdekatan," ujarnya.
Ancaman megathrust Mentawai ini akan menjadi besar jika terjadi goncangan pada suatu sesar dan mempengaruhi sesar yang lain.
Hal tersebut terjadi karena ketersinggungan ke sesar yang lain akan mempengaruhi sistem pada sesar yang bisa menimbulkan dampak besar.
"Walau begitu, masyarakat tidak perlu takut dan khawatir berlebihan. Namun yang perlu dilakukan, yakni menyiapkan masyarakat yang siaga bencana untuk mengurangi risiko," katanya dilansir halonusa.com.
Ia mengatakan, salah satu hal yang harus disiapkan adalah melakukan perencanaan bangunan yang benar sesuai kondisi wilayah masing-masing. Misalnya, menyiapkan infrastruktur atau bangunan yang tahan gempa, dan membuat jalur evakuasi yang jelas.
Untuk itu, Suko mengimbau semua pihak dan terutama seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Sumbar harus tetap siaga sedini mungkin. Disamping itu, Ia juga mengimbau agar BPBD se-Sumbar menguatkan kolaborasi dengan semua pihak, baik instansi maupun dengan stakeholder lainnya.
"Sebab jika terjadi gempa, semua internet dan alat komunikasi bisa hilang. Satu-satunya alat komunikasi yang berfungsi hanya radio. Rangkul semua relawan, karena kita dari BPBD dan BMKG tak akan mampu menanggulangi bencana sendiri," lanjutnya.**